Selasa, 02 Oktober 2012

Citizen Duane








Kuis
1.   1.    Jelaskan pengaruh keluarga dalam pembentukan identitas Duane ?
2.   2.   Membandingkan konsep diri Duane dan Chad Millton.
3.  3. Bagaimana proses asimilasi dan akomodasi Duane Balfour sehingga dia dapat mengakomodasi proses kognitif dari gagal menjadi berhasil.
4.     4.  Jelaskan Locus of Control Duane Balfour.

1.     1.  Duane seorang remaja yang selalu mempunyai ambisi dan suka melakukan hal-hal yang menurut dia benar. Disini keluargapun turut mempengaruhi pembentukan identitas Duane. Jika kita melihat Film ini kita pasti akan berpikir bahwa Duane memiliki sifat keras kepala seperti ayahnya, dia tidak mau disalahkan da apa yang dia anggap benar adalah benar.
2.     2.  Duane adalah remaja yang sebenarnya sagat berpikir kritis, sedangkan Chad Milton remaja yg suka sekali mengganggu duane, disini mereka sama-sama memiliki motif need for power yaitu kebutuhan untuk mempengaruhi orang lain, Duane yang ingin berhasil jadi walikota dan Chad Milton yang ingin diakui oleh teman-teman sekolahnya bahwa dia berkuasa karena neneknya adalah walikota. Sayangnya cara mereka ini malah membuat orang lain jengkel dengan mereka. Hanya saja disini duanepun mampu mengambil pelajaran setelah semua yang dilalui.
3.     3.  Proses asimilasi dan akomodasi Duane, Duane ingin menjadi walikota, disini dia berusaha mempengaruhi orang dengan sedemikian rupa agar memilih dia, dia berusaha dan terus berusaha, hingga pada suatu waktu ketika dia melakukan satu kesalahan yang membuat orang lain malah membencinya diapun masih tetap berusaha mempengaruhi orang-orang itu walaupun orang-orang itu sudah sangat tidak menyukainya, dan akhirnya diapun mengundurkan diri dan pada waktu pemilihan umum diumumkan Duane tau bahwa dia sudah kalah, tapidia senang karena telah berjuang, dan menurut Duane kalah atau menang adalah tergantung sudut pandang dari orang tersebut. dari situlah terjadi akomodasi Duane, dimana dia telah menyesuaikan diri terhadap informasi baru.
4.     4.  Disini Duane sudah mengalami banyak peristiwa yang membuat dia belajar banyak hal. Dari pemilihan walikota tersebut Duane pun belajar bahwa kalah menang tergantung bagaimana orang itu memandangnya, dan walaupun kalah tapi dia bangga sudah berjuang dengan maksimal dari situlah Duane belajar banyak hal, dari gagal menjadi berhasil dan itu juga mengubah persepsinya tentang bagaimana berhasil itu. Pada awalnya Duane sangat ambisius hingga melakukan segala cara, namun setelah beberapa peristiwa yang dialami duane pun sadar bahwa dia akan tetap bahagia walaupun tidak menang.

Minggu, 24 Juni 2012

Film Pengisi Liburan Si Anak




Ice Age VS Happy Feet
Zaman Es VS Mainkan Kakimu
            Siapa yang tidak pernah menonton Film Ice Age dan Happy Feet ? Dua Film kartun ini memiliki cerita yang menarik tentang binatang – binatang. Binatang yang bisa menari dan menyanyi, juga binatang yang saling menyayangi dan menjaga sahabatnya. Sangat cocok untuk menemani masa liburan anak – anak, yang tentunya tidak luput dari pengawasan para orangtua, selain bisa menemani anak menonton, kita juga bisa menghabiskan waktu bersama anak kita juga mengajari anak kita tentang beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari kedua film tersebut. Dua film kartun yang mengisahkan persahabatan, kerja sama, cinta orang tua pada anak, dan juga konflik-konflik yang cukup menguras emosi. 
 
Data Umum
Jenis : Film
Judul : Happy Feet 1
Durasi : 1 jam 45 menit
Rilis : 20 Desember 2006 (Indonesia) Film animasi, Petualangan, juga komedi.
Jenis : Film
Judul : Ice Age 1
Durasi : I jam 20 menit
Rilis : 14 maret 2002 (Indonesia) Film animasi, petualangan juga komedi.
Penyampaian content

Film full Warna, suara, translate dalam bahasa Indonesia
Film full Warna, suara, translate dalam bahasa Indonesia
Content
Menceritakan tentang binatang – binatang penguin yang selalu menyanyi sayangnya ada satu anak penguin yang berbeda, bernama Mumble, dia tidak bisa menyanyi namun dia hanya bisa menari, kakinya sangat lincah namun suaranya sangat jelek sehingga dia dikucilkan dari kelompoknya. Mumble dianggap sebagai kutukan untuk para populasi tersebut. Namun tanpa diduga ternyata Mumble malah mampu menyelamatkan jutaan populasi pinguin tersebut dari kelaparan yang selalu ditakutkan para penguin tersebut.
Menceritakan tentang beberapa Binatang yang akan melawan musim salju, yaitu Mamoth dengan nama Manfred atau biasa dipanggil dengan Manny, kemudian Kukang dengan Nama Sid, dan yang terakhir adala Diego si Harimau, persahabatan mereka terjadi secara tidak sengaja karena mereka semua memperrebutkan bayi manusia yang terpisah dari orang tuanya, Manfred dan Sid berusaha mengembalikan bayi tersebut pada orangtuanya, sedang Diego berusaha mencuri bayi tersebut untuk makanannya juga harimau lainnya. Dari situlah mereka semua malah bersahabat dan bekerja sama melawan kumpulan harimau (teman diego) dan mengembalikan bayi manusia tersebut pada orangtuanya.
Tujuan / materi yang ingin disampaikan/pelajaran yang bisa diambil
·         Pesan Moral bahwa tidak boleh mengucilkan teman.
·         Pesan moral bahwa jangan pernah takut dan tidak percaya diri karena berbeda.
·         Pesan moral : berbohong itu tidak baik.
·         Tentang bekerja sama dan kekompakan
·         Pesan moral : bahwa berbohong itu tidak baik.
·         Harus membantu teman yang kesusahan.
Sasaran penonton
·         Semua umur namun cocok untuk anak – anak usia 12 sampai 15 tahun (masa anak akhir)
·         Cocok untuk laki-laki dan perempuan karena keduanya dapat mengambil pelajaran dari film tersebut.
·         Semua umur namun cocok untuk anak – anak usia 7 sampai 15 tahun
·         Cocok untuk laki-laki dan perempuan karena keduanya dapat mengambil pelajaran dari film tersebut
Pengemasan media (kelebihan/kekurangan)
·         Sesuai Tujuan
·         Sesuai usia
·         Ceritanya menarik
·         Tidak bisa ditonton anak dibawah usia 12 karena sudah mengandung unsur menyukai lawan jenis, harus dengan pengawasan orang tua.
·         Jika ditonton anak usia balita tidak cocok karena pasti tidak akan mengerti.
·         Sesuai tujuan
·         Sesuai usia
·         Ceritanya menarik
·         Film yang cukup bagus untuk anak.
·         Tidak membosankan.
·         Harus tetap dengan pengawasan orangtua karena ditakutkan anak tidak mengerti maksud film tersebut

Teori yang relevan
·         anak pada tahap tekun versus rendah diri (Erikson, dalam Santrock, 2002)
·         Anak mulai melakukan pemrosesan informasi, berimanjinasi, mulai bertanya hal yang aneh-aneh, berpikir kritis. (piaget, dalam Santrock, 2002
·         Mulai melakukan peningkatan harga diri (dalam Santrock, 2002
·         Mulai mengerti peran gender, stereotip peran gender (dalam Santrock, 2002)
·         Pada umumnya mulai tertarik pada lawan jenis, interaksi dengan sebaya, penerimaan, penolakan, pengabaian. (dalam Santrock, 2002)
·         Anak mulai melakukan pemrosesan informasi, berimanjinasi, mulai bertanya hal yang aneh-aneh, berpikir kritis. (piaget, dalam Santrock, 2002)
·         Anak-anak mulai berpikir tentang persahabatan, bagaimana membentuk relasi dengan teman sebaya (Santrock, 2002)



Analisis dari Kedua Media
            Banyak sekali media yang bisa digunakan orangtua untuk membantu pembelajaran anak, seperti buku, lagu, komik, film. Tentunya sebagai oang tua kita pasti akan berusaha memilihkan hal yang terbaik untuk anak kita. Sekarang ini media-media yang sekiranya mampu menstimulus kognitif, psikososial, juga psikomotorik anak kian banyak bermunculan, namun apakah semua media itu sudah sesuai untuk anak kita? Apakah media tersebut cukup baik untuk anak kita ? sudah sepatutnya kita mempertimbangkan banyak hal ketika memilih media tersebut, baik dari content, cara pengemasan media tersebut dan apa tujuan dari media tersebut. Jangan sampai kita salah memilih. Tentunya banyak diantara orangtua yang masih bingung memilihkan apa media yang benar-benar tepat untuk anak mereka, karena kebanyakan orangtua kurang mengerti apa yang dibutuhkan anak sesuai dengan usianya.
            Seperti Film Ice Age dan Happy Feet adalah salah satu contoh media anak. Film Ice Age cocok untuk anak umur 7 sampai 15 tahun, ceritanya tidak membosankan, cukup menegangkan, pada usia saat itulah anak mulai berimanjinasi, berpikir kritis. Dan juga menyukai gambar-gambar yang menarik. Dari segi penyajian film, film ini cukup menarik , warnanya bagus, efek-efeknya juga bagus yang bisa dipastikan akan menghibur anak. Film ini juga mengisahkan bagaimana kerja sama dalam kelompok, bagaimana kasih sayang orangtua kepada anaknya, terlihat dari pengorbanan sang ibu yang akhirnya hanyut disungai hanya demi anaknya. Juga mengajarkan bahwa binatang juga mempunyai perasaan. Seperti bagaimana diego sang singa akhirnya sadar bahwa apa yang dilakukannya sangat jahat, karena dia telah menghianati temannya dan membahayakan jiwa sang bayi. Sehingga film ini juga mengajarkan agar anak memiliki kasih sayang terhadap sesama dan tidak melakukan hal-hal jahat seperti yang dilakukan diego.
            Seperti halnya film Ice Age, Happy Feet tidak jauh berbeda pengemasanya penuh warna, cerita yang cukup menarik dan memacu adrenalin juga menyentuh hati. Film ini cocok untuk anak usia 10 sampai 12 tahun ke atas karena memang alur ceritanya cukup berat jika ditonton untuk anak dibawah usia tersebut. Dalam film ini juga mulai mengajarkan ketertarikan terhadap lawan jenis, maka dari itu perlu pengawasan orangtua pada saat menonton guna menjelaskan pada anak sekiranya anak tidak mengerti. Film ini memiliki cerita yang cukup menarik ketika si Mumble, tokoh utama dalam tersebut merupakan penguin yang berbeda dari penguin yang lainnya, ketika semua anak penguin bernyanyi dengan indahnya Mumble tidak mampu melakukan hal itu, suara Mumble sangat jelek menurut para penguin lain. Kelebihan yang dimiliki Mumble adalah Mumble sangan pintar menari, memainkan kakinya dan penguin-penguin dewasa sangat membenci hal tersebut. Mumble sangat mengerti bahwa dia tidak disukai tapi itu tidak membuatnya kecil hati terlebih lagi karena Gloria, penguin perempuan selalu membelanya dan kadang menari bersamanya. Dari hal tersebut mampu mengajarkan anak bahwa tidak perlu takut ketika dirinya berbeda, karena setiap anak pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam film ini juga mengajarkan persahabatan juga mengajarkan bahwa kita juga tidak boleh merusak ekosistem dengan mengambil ikan terus-terusan,karena itu akan mengganggu populasi penguin. Dari situlah kita bisa mengerti bahwa kita tidak perlu minder atau menarik diri karena berbeda, justru kitan harus membuktikan bahwa dengan perbedaan kita, kita bisa menjadi sesuatu yang lebih, sesuatu yang tidak dimilik orang lain. Apalagi pada akhirnya Mumble malah berhasil menyelamatkan populasi penguin tersebut dari kelaparan dan hal itu setelah Mumble dikucilkan bahkan diculik dan dibawa kekebun binatang.
My Opinion / Conclusion
            Menurut saya kedua film ini sama-sama bagus dan memiliki daya tarik masing-masing, hanya saja perlu diperhatikan umurnya dan perlu pengawasan orang tua. Film ini cukup mendidik da banyak memiliki pesan moral yang bisa diserap anak dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam pergaulan dengan teman, kasih sayang dengan orangtua, saya rasa film ini mampu menstimulus anak, bahkan mungkin dengan menonton film Happy feet anak bisa terangsang minat dan bakatnya, minat untuk menari dan menyanyi misalnya. Namun tetap diperhatikan pada saat menonton, film ini dan baik itu media apapun tentu perlu pengawasan orangtua, karena kadang anak langsung menyerap informasi dan mengaplikasikan tanpa tahu apakah itu boleh dilakukan atau tidak, dan apa yang menurut mereka benar adalah benar. Film ini juga cukup menghibur sehingga mampu menghilangkan kebosanan anak ketika tidak ada lagi hal ingin dilakukan. Sehingga anak bisa mengambil pelajaran pesan moral dan juga terhibur dengan cerita film tersebut.

Minggu, 01 April 2012

Analisis Film The Diary of Wimpy Kids :)


Sinopsis Film The Diary of Wimpy Kids

Masa peralihan dari anak-anak ke masa remaja memang adalah saat-saat sulit buat kebanyakan anak. Masa-masa ini pula yang biasanya akan menentukan kehidupan mereka ketika menginjak masa remaja. Seperti juga kebanyakan anak, Greg Heffley (Zachary Gordon) juga mengalami masa-masa sulit ini. Apalagi Greg bukan termasuk anak yang cool di antara teman-temannya.
Buat Greg masa-masa sekolah di SMP adalah masa terburuk dalam hidupnya. Hampir setiap hari Greg jadi bulan-bulanan teman-temannya termasuk Rodrick (Devon Bostick). Greg memang tak bisa berbuat banyak. Ia tak mungkin melawan Rodrick dan semua anak di sekolahnya dan tak ada cara lain buat Greg selain melampiaskan kekesalannya pada buku harian miliknya. Greg digambarkan sebagai siswa kurus, egois, rakus, absurd, agak bodoh dan sombong serta kasar tapi bukan seorang jagoan. Ia menggambarkan bahwa SMP hanyalah membuang-buang waktu saja. Greg menjelaskan bahwa dirinya tak mampu berbuat apapun kecuali bermain video game. Tapi sebenarnya Greg adalah anak yang kreatif, dalam artian kenakalan. Ia pernah menjadi pasukan pengaman sekolah juga banyak membuat permainan yang aneh bersama Rowley. Sedangkan Rowley adalah temannya yang kurang gaul dan banyak membuat hal yang memalukan.
Greg tak punya banyak teman. Dari awal hanya ada Rowley Jefferson (Robert Capron) saja yang setia menjadi teman Greg. Banyak sudah 'petualangan' yang dialami Greg bersama Rowley termasuk berurusan dengan anak aneh bernama Fregley (Grayson Russell), dan berkelahi melawan cewek bernama Patty Farrell (Laine MacNeil). banyak hal telah dilakukan Greg untuk menjadi popular. Dia melakukan segala cara agar dia bias menjadi popular dan mempunyai banyak teman, tapi yang dia dapat bukanlah kepopuleran justru cacian dan makian yang dia dapatkan. Hal sebaliknya terjadi pada rowley sahabat Greg, Rowley malah menjadi popular diantara teman-temannya, semua temannya menyukai Rowley dan mengucilkan Greg. Terlalu banyak yang dialami oleh Greg ini dalam masa peralihan dari anak-anak ke masa remaja, dalam pencarian jati diri dan usaha bagaimana agar bisa menjadi popular dantara teman-temannya. Karakter Greg dalam film ini juga menghadapi permasalahan yang sama yang dihadapi banyak remaja di dunia seperti gangguan teman, malas belajar serta konflik dengan keluarga.

Analisis Film.

            Selama masa anak-anak akhir dan peralihan, anak-anak meluangkan waktunya dalam berinteraksi dengan teman sebaya. Dalam investigasi, diketahui anak-anak berinteraksi dengan teman sebaya 10 persen dari waktu siang mereka pada usia 2 tahun, 20 persen pada usia 4 tahun, dan lebih dari 40 persen antara usia 7-12 tahun. Anak- anak sering berpikir apa yang dapat mereka lakukan agar teman-temannya disekolah bisa menyukainya. Atau apakah ada yang salah pada dirinya. Begitu juga dengan yang terjadi pada tokoh Greg dalam film ini. Dia selalu berupaya agar dia bisa menjadi populer bagaimanapun caranya. Sementara kakaknya Rodrick terus saja menekannya dan mempengaruhinya yang tidak-tidak. Sayangnya walaupun Greg sudah mencoba berbagai cara tapi tetap saja tidak membuahkan hasil. Yang terjadi adalah sahabatnya Rowley yang lebih popular dibandingkan Greg. Lama kelamaan teman-teman Greg sendiri juga mulai tidak menyukai pribadi Greg didalam sekolah, teman-temannya mulai menjauhinya, dia menjadi anak-anak yang ditolak atau rejected children . Anak – anak yang ditolak cenderung kesulitan dalam menyesuaikan diri.
            Pengetahuan sosial juga dilibatkan dalam kemampuan anak-anak agar dapat lebih akrab dengan teman sebaya. Suatu bagian kehidupan sosial anak-anak yang penting adalah mengetahui tujuan-tujuan apa yang akan dicapai dalam situasi yang kurang dipahami. Tujuan-tujuan relasi sosial juga penting, seperti bagaimana memulai dan memelihara suatu ikatan sosial. Dunia teman-teman sebaya adalah suatu dunia perkenalan yang beraga,. Anak-anak berinterkasi dengan anak-anak lain yang baru saja dikenal dan dengan teman-teman selama berjam-jam setiap hari.
            Dalam film ini juga diceritakan kisah persahabatn antara Greg dan Rowley, apa saja yang terjadi selama mereka bersahabat. Tidak hanya senang saja yang mereka alami tetapi juga konflik yang ada di antara Greg dan Rowley ini. Pada awalnya Gregpun tidak menyukai waktu Rowley yang menjadi sahabatnya karena Greg menganggap rowley tidaklah popular dan aneh. Tapi seiring berjalannya waktu merekapun banyak melalui hal bersama-sama. Persahabatan anak-anak sangatlah penting, persahabatn memiliki 6 fungsi: kawan, pendorong, dukungan fisik, dukungan ego, perbandingan sosial, dan keakraban atau afeksi. Berkaitan dengan kawan, persahabatan memberi anak-anak seorang pasangan dan teman main yang akrab, seseorang yang mau meluangkan waktu dengan mereka dan bergabung dalam kegiatan bersama. Berkaitan dengan pendorong, persahabatn memberi anak-anak informasi, kegembiraan dan hiburan yang menarik. Berkaitan dengan dukungan fisik, persahabatan memberi waktu, sumber-sumber dan bantuan. Berkaitan dengan dukungan ego, persahabatan memberi harapan, dukungan dorongan semangat, dan umpan balik uang menolong anak-anak mempertahankan suatu kesan tentang diri sendiri sebagai orang yang berkompeten, menarik dan berharga. Berkaitan dengan perbandingan sosial persahabatn memberi informasi tentang posisi seorang anak berhadapan dengan anak lain apakah anak melakukan sesuatu dengan baik. Keakraban dan afeksi, persahabatan memberi anak-anak suatu hubungan yang hangat, erat,saling mempercayai dengan orang lain dimana penyingkapan diri berlangsung.
            Setelah mengalami konflik yang cukup rumit Gregpun mulai mengajak Rowley berbaikan, Rowley terus saja menolak untuk berbaikan dengan Greg karena memang perbuatan Greg sangat keterlaluan. Tapi pada akhirnya ada satu kejadian yang membuat Rowley mau berbaikan dengan Greg dan merekapun bersahabat lagi. Hingga pada akhir buku tahunan sekolahnya Greg dan Rowley mampu masuk buku tahunan dan mereka menjadi dua sahabat yang terbaik.
            Dari film ini kita bisa mengerti bahwa teman sebaya sangat berpengaruh pada masa peralihan anak-anak ke dewasa, begitu juga dengan keluarga yang juga sedikit banyak memberi pengaruh pada mental dan psikis anak.