Ice
Age VS Happy Feet
Zaman Es VS Mainkan Kakimu
Zaman Es VS Mainkan Kakimu
Siapa yang tidak pernah menonton
Film Ice Age dan Happy Feet ? Dua Film kartun ini memiliki cerita yang menarik
tentang binatang – binatang. Binatang yang bisa menari dan menyanyi, juga
binatang yang saling menyayangi dan menjaga sahabatnya. Sangat cocok untuk
menemani masa liburan anak – anak, yang tentunya tidak luput dari pengawasan
para orangtua, selain bisa menemani anak menonton, kita juga bisa menghabiskan
waktu bersama anak kita juga mengajari anak kita tentang beberapa pelajaran
yang bisa kita ambil dari kedua film tersebut. Dua film kartun yang mengisahkan
persahabatan, kerja sama, cinta orang tua pada anak, dan juga konflik-konflik
yang cukup menguras emosi.
Data
Umum
|
Jenis : Film
Judul : Happy Feet 1 Durasi : 1 jam 45 menit Rilis : 20 Desember 2006 (Indonesia) Film animasi, Petualangan, juga komedi. |
Jenis : Film
Judul : Ice Age 1 Durasi : I jam 20 menit Rilis : 14 maret 2002 (Indonesia) Film animasi, petualangan juga komedi. |
Penyampaian
content
|
Film full Warna, suara, translate
dalam bahasa Indonesia
|
Film full Warna, suara, translate
dalam bahasa Indonesia
|
Content
|
Menceritakan tentang binatang –
binatang penguin yang selalu menyanyi sayangnya ada satu anak penguin yang berbeda,
bernama Mumble, dia tidak bisa menyanyi namun dia hanya bisa menari, kakinya
sangat lincah namun suaranya sangat jelek sehingga dia dikucilkan dari
kelompoknya. Mumble dianggap sebagai kutukan untuk para populasi tersebut.
Namun tanpa diduga ternyata Mumble malah mampu menyelamatkan jutaan populasi
pinguin tersebut dari kelaparan yang selalu ditakutkan para penguin tersebut.
|
Menceritakan tentang beberapa
Binatang yang akan melawan musim salju, yaitu Mamoth dengan nama Manfred atau
biasa dipanggil dengan Manny, kemudian Kukang dengan Nama Sid, dan yang
terakhir adala Diego si Harimau, persahabatan mereka terjadi secara tidak
sengaja karena mereka semua memperrebutkan bayi manusia yang terpisah dari
orang tuanya, Manfred dan Sid berusaha mengembalikan bayi tersebut pada
orangtuanya, sedang Diego berusaha mencuri bayi tersebut untuk makanannya
juga harimau lainnya. Dari situlah mereka semua malah bersahabat dan bekerja
sama melawan kumpulan harimau (teman diego) dan mengembalikan bayi manusia
tersebut pada orangtuanya.
|
Tujuan / materi yang ingin disampaikan/pelajaran yang bisa diambil
|
·
Pesan
Moral bahwa tidak boleh mengucilkan teman.
·
Pesan
moral bahwa jangan pernah takut dan tidak percaya diri karena berbeda.
·
Pesan
moral : berbohong itu tidak baik.
|
·
Tentang
bekerja sama dan kekompakan
·
Pesan
moral : bahwa berbohong itu tidak baik.
·
Harus
membantu teman yang kesusahan.
|
Sasaran
penonton
|
·
Semua
umur namun cocok untuk anak – anak usia 12 sampai 15 tahun (masa anak akhir)
·
Cocok
untuk laki-laki dan perempuan karena keduanya dapat mengambil pelajaran dari
film tersebut.
|
·
Semua umur namun
cocok untuk anak – anak usia 7 sampai
15 tahun
·
Cocok
untuk laki-laki dan perempuan karena keduanya dapat mengambil pelajaran dari
film tersebut
|
Pengemasan
media (kelebihan/kekurangan)
|
·
Sesuai
Tujuan
·
Sesuai
usia
·
Ceritanya
menarik
·
Tidak
bisa ditonton anak dibawah usia 12 karena sudah mengandung unsur menyukai
lawan jenis, harus dengan pengawasan orang tua.
·
Jika
ditonton anak usia balita tidak cocok karena pasti tidak akan mengerti.
|
·
Sesuai
tujuan
·
Sesuai
usia
·
Ceritanya
menarik
·
Film yang
cukup bagus untuk anak.
·
Tidak
membosankan.
·
Harus
tetap dengan pengawasan orangtua karena ditakutkan anak tidak mengerti maksud
film tersebut
|
Teori
yang relevan
|
·
anak pada
tahap tekun versus rendah diri (Erikson, dalam Santrock, 2002)
·
Anak
mulai melakukan pemrosesan informasi, berimanjinasi, mulai bertanya hal yang
aneh-aneh, berpikir kritis. (piaget, dalam Santrock, 2002
·
Mulai
melakukan peningkatan harga diri (dalam Santrock, 2002
·
Mulai
mengerti peran gender, stereotip peran gender (dalam Santrock, 2002)
·
Pada
umumnya mulai tertarik pada lawan jenis, interaksi dengan sebaya, penerimaan,
penolakan, pengabaian. (dalam Santrock, 2002)
|
·
Anak
mulai melakukan pemrosesan informasi, berimanjinasi, mulai bertanya hal yang
aneh-aneh, berpikir kritis. (piaget, dalam Santrock, 2002)
·
Anak-anak
mulai berpikir tentang persahabatan, bagaimana membentuk relasi dengan teman
sebaya (Santrock, 2002)
|
Analisis dari Kedua Media
Banyak sekali media yang bisa
digunakan orangtua untuk membantu pembelajaran anak, seperti buku, lagu, komik,
film. Tentunya sebagai oang tua kita pasti akan berusaha memilihkan hal yang
terbaik untuk anak kita. Sekarang ini media-media yang sekiranya mampu menstimulus
kognitif, psikososial, juga psikomotorik anak kian banyak bermunculan, namun
apakah semua media itu sudah sesuai untuk anak kita? Apakah media tersebut
cukup baik untuk anak kita ? sudah sepatutnya kita mempertimbangkan banyak hal
ketika memilih media tersebut, baik dari content, cara pengemasan media
tersebut dan apa tujuan dari media tersebut. Jangan sampai kita salah memilih.
Tentunya banyak diantara orangtua yang masih bingung memilihkan apa media yang
benar-benar tepat untuk anak mereka, karena kebanyakan orangtua kurang mengerti
apa yang dibutuhkan anak sesuai dengan usianya.
Seperti Film Ice Age dan Happy Feet
adalah salah satu contoh media anak. Film Ice Age cocok untuk anak umur 7
sampai 15 tahun, ceritanya tidak membosankan, cukup menegangkan, pada usia saat
itulah anak mulai berimanjinasi, berpikir kritis. Dan juga menyukai
gambar-gambar yang menarik. Dari segi penyajian film, film ini cukup menarik ,
warnanya bagus, efek-efeknya juga bagus yang bisa dipastikan akan menghibur
anak. Film ini juga mengisahkan bagaimana kerja sama dalam kelompok, bagaimana
kasih sayang orangtua kepada anaknya, terlihat dari pengorbanan sang ibu yang
akhirnya hanyut disungai hanya demi anaknya. Juga mengajarkan bahwa binatang
juga mempunyai perasaan. Seperti bagaimana diego sang singa akhirnya sadar
bahwa apa yang dilakukannya sangat jahat, karena dia telah menghianati temannya
dan membahayakan jiwa sang bayi. Sehingga film ini juga mengajarkan agar anak
memiliki kasih sayang terhadap sesama dan tidak melakukan hal-hal jahat seperti
yang dilakukan diego.
Seperti halnya film Ice Age, Happy
Feet tidak jauh berbeda pengemasanya penuh warna, cerita yang cukup menarik dan
memacu adrenalin juga menyentuh hati. Film ini cocok untuk anak usia 10 sampai
12 tahun ke atas karena memang alur ceritanya cukup berat jika ditonton untuk
anak dibawah usia tersebut. Dalam film ini juga mulai mengajarkan ketertarikan
terhadap lawan jenis, maka dari itu perlu pengawasan orangtua pada saat
menonton guna menjelaskan pada anak sekiranya anak tidak mengerti. Film ini
memiliki cerita yang cukup menarik ketika si Mumble, tokoh utama dalam tersebut
merupakan penguin yang berbeda dari penguin yang lainnya, ketika semua anak penguin
bernyanyi dengan indahnya Mumble tidak mampu melakukan hal itu, suara Mumble
sangat jelek menurut para penguin lain. Kelebihan yang dimiliki Mumble adalah
Mumble sangan pintar menari, memainkan kakinya dan penguin-penguin dewasa
sangat membenci hal tersebut. Mumble sangat mengerti bahwa dia tidak disukai
tapi itu tidak membuatnya kecil hati terlebih lagi karena Gloria, penguin
perempuan selalu membelanya dan kadang menari bersamanya. Dari hal tersebut
mampu mengajarkan anak bahwa tidak perlu takut ketika dirinya berbeda, karena
setiap anak pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam film
ini juga mengajarkan persahabatan juga mengajarkan bahwa kita juga tidak boleh
merusak ekosistem dengan mengambil ikan terus-terusan,karena itu akan
mengganggu populasi penguin. Dari situlah kita bisa mengerti bahwa kita tidak
perlu minder atau menarik diri karena berbeda, justru kitan harus membuktikan
bahwa dengan perbedaan kita, kita bisa menjadi sesuatu yang lebih, sesuatu yang
tidak dimilik orang lain. Apalagi pada akhirnya Mumble malah berhasil
menyelamatkan populasi penguin tersebut dari kelaparan dan hal itu setelah
Mumble dikucilkan bahkan diculik dan dibawa kekebun binatang.
My Opinion / Conclusion
Menurut saya kedua film ini
sama-sama bagus dan memiliki daya tarik masing-masing, hanya saja perlu
diperhatikan umurnya dan perlu pengawasan orang tua. Film ini cukup mendidik da
banyak memiliki pesan moral yang bisa diserap anak dan bisa diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari dalam pergaulan dengan teman, kasih sayang dengan
orangtua, saya rasa film ini mampu menstimulus anak, bahkan mungkin dengan
menonton film Happy feet anak bisa terangsang minat dan bakatnya, minat untuk
menari dan menyanyi misalnya. Namun tetap diperhatikan pada saat menonton, film
ini dan baik itu media apapun tentu perlu pengawasan orangtua, karena kadang
anak langsung menyerap informasi dan mengaplikasikan tanpa tahu apakah itu
boleh dilakukan atau tidak, dan apa yang menurut mereka benar adalah benar.
Film ini juga cukup menghibur sehingga mampu menghilangkan kebosanan anak
ketika tidak ada lagi hal ingin dilakukan. Sehingga anak bisa mengambil
pelajaran pesan moral dan juga terhibur dengan cerita film tersebut.
Happy feet kesukaan saya juga ^^
BalasHapus